memberikan keputusan yang menolak laporannya. Sehingga memenangkan panitia penyelenggara desa dan meminta panita untuk tetap melanjutkan proses selanjutnya.
Ketidak adilan tim sembilan ini katanya, karena ia tidak dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai pelapor. Disatu sisi, tim sembilan hanya memanggil panitia saja. "Ini kan tidak adil. Dan pantas tim sembilan mengambil keputusan seperti itu. Pokoknya kami tidak terima hasil keputusan tim sembilan dan panitia penyelanggara. Kalau itu tetap dilanjutkan kami akan menunda dan golpot," ancamnya.
Sementara panitia penyelenggara membantah semua tudingan balon tidak lolos itu. "Kita telah lakukan penambahan waktu untuk masa perbaikan jumlah dukungan. Bahkan, tidak hanya sampai tanggal 31 Agustus melainkan sampai tanggal 7 September kita berikan waktu," ujar salah satu panitia, Putra Ilham Rizki didampingi panitia lainnya, Drs M Yamin dan H Sukrawardi di kantor desa setempat.
Namun, hingga batas waktu yang telah diberikan itu, mereka tidak ada menyerahkan tambahan jumlah dukungan. Jadi dalam hal ini, pihak sudah menjalankan aturan sesuai dengan amanah perda.
Kemudian, dibilang tidak netral. Drs M Yamin bilan itu tidak benar. "Intinya kami tetap netral dan sudah menjalankan aturan sesuai aturan. Kalau merasa keberatan silahkan berurusan sama tim sembilan saja," ujarnya.
Sedangkan, atas ancaman balon untuk menunda atau menghadang pelaksanaan Pilkades. Panitia tidak gentar. "Kalau memang seperti itu ancamannya silahkan. Biar mereka nanti berurusan dengan aparat penegak hukum," tungkas H Sukrawardi. |dk