Portal Berita Terkini ~ Malang nian nasib Yusa Al Farizi (6), bocah kelahiran tahun 2010 itu harus hidup dengan usus berada di bagian luar perutnya. Kondisi ini sudah dia alami sejak awal tahun 2016.
Saat ditemui di rumahnya di Kawasan Karapyak, Rancaekek, Kabupaten Bandung, kondisi usus Yusa sangat mengkhawatirkan. Usus yang terburai keluar terpaksa dimasukan kedalam plastik kiloan dan digantungkan dibagian perut, hal ini dilakukan kedua orang tua Yusa untuk melindungi usus dari gesekan, iritasi dan pendarahan yang sering terjadi
jika sang anak terlalu aktif bergerak.
Menurut Rohaeti, ibunda Yusa, kelainan yang dialami sang anak telah terjadi sejak awal tahun. Yusa dilarikan ke RSUD Cicalengka dan didiagnosa mengalami kebocoran usus. Karena kurangnya peralatan, sang bocah dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung.
"Sempat dirawat seminggu di cikopo (RSUD Cicalengka), terus dipindah ke RSHS kurang lebih sebulan lah," Ujar Rohaeti sambil menggendong anaknya.
Setelah membaik Yusa dibawa pulang kedua orang tuanya, namun kondisi ususnya kembali membesar dan mengeluarkan darah beberapa lama setelah pulang. Rohaeti mengaku tak bisa membawa sang anak ke rumah sakit, dirinya mengaku tak mempunyai biaya bahkan masih memiliki hutang ke RSHS untuk biaya operasi Yusa dan pengobatan selama sebulan Sebesar Rp 19 juta.
Menurut Rohaeti, ibunda Yusa, kelainan yang dialami sang anak telah terjadi sejak awal tahun. Yusa dilarikan ke RSUD Cicalengka dan didiagnosa mengalami kebocoran usus. Karena kurangnya peralatan, sang bocah dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung.
"Sempat dirawat seminggu di cikopo (RSUD Cicalengka), terus dipindah ke RSHS kurang lebih sebulan lah," Ujar Rohaeti sambil menggendong anaknya.
Setelah membaik Yusa dibawa pulang kedua orang tuanya, namun kondisi ususnya kembali membesar dan mengeluarkan darah beberapa lama setelah pulang. Rohaeti mengaku tak bisa membawa sang anak ke rumah sakit, dirinya mengaku tak mempunyai biaya bahkan masih memiliki hutang ke RSHS untuk biaya operasi Yusa dan pengobatan selama sebulan Sebesar Rp 19 juta.