Penulis : Akbar S
Minggu, 09 Oktober 2016
//
Minggu, 09 Oktober 2016
Probolinggo – Tujuh rumah hancur berantakan, setelah ketel produksi tahu meledak dirumah Mustofa, Desa Sambirampak, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo. Namun yang paling parah di rumah Mustofa, karena produksi tahu berada di rumah tersebut.
Peristiwa itu terjadi saat memproduksi tahu dengan sejumlah karyawan. Selain menghancurkan tujuh rumah tetangganya, tiga pekerja kritis karena luka bakar dan dirawat di rumah sakit Rizani Paiton, Minggu (9/10/2016).
Informasi yang dihimpun, adanya ledakan itu membuat warga septempat panik karena dentuman yang keras hingga terdengar di radius 1 kilometer.
Kejadian bermula ketika Mustafa memproduksi tahu bersama sejumlah pekerjanya, saat produksi berjalan, salah satu pekerjanya lupa membuka penutup ketel tahu dari baja, berdiameter satu meter, setinggi dua meter. Akibatnya, uap yang tertampung dalam tabung itu, tertahan. Hingga akhirnya tabung tidak kuat lagi menahan tekanan, dan meledak.
Ketel itupun sampai terlontar sejauh tiga meter dari lokasinya semula. "tidak jelas bagaimana mulanya, tiba-tiba ada ledakan. Saya kira suara petir yang menggelegar, tapi ternyata ketel itu yang meledak,"kata Shodiq, salah satu warga di lokasi kejadian.
Hingga berimbas terhadap 6 rumah di sekitarnya juga berantakan. Korban ledakan itu adalaj Supandi (56), Suwarni (57), dan Sakdullah (27). Seluruhnya merupakan karyawan pabrik tahu yang baru berdiri sebulan terakhir ini. Kerugian material akibat insiden ini, sekitar Rp 150 juta.
Kasat Reskrim Polres Probolinggo, AKP Hariyanto Rante Salu mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara, ledakan itu memang di sebabkan adanya huma error, Dimana salah satu karyawan home industri tahu ini, lupa membuka penutup ketel. Sehingga uap menumpuk, dan menyebabkan tekanan tinggi, hingga meledak.
"Kami pasang police line di lokasi, untuk dilakukan pemeriksaan selanjutnya. Ada 5 korban dari peristiwa ini, 2 lukaringan dan 3 di rawat di rumah sakit,"terang AKP Hariyanto, ketika di lokasi kejadian.(Akb)
Laporan : Akbar
Editor : anis
//