Sabtu, 08 Oktober 2016
Probolinggo – Diantara 230 orang sisa pengikut yang masih bertahan di pemondokan padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, yang masih kebanyakan dari Makasar, membuat Hamka Haq terkejut karena sulitnya membujuk, untuk pulang ke kampung halamannya.
Hamka Haq yang merupakan anggota DPR-RI sekaligus Wakil ketua MKG asal Makasar ini, melakukan kunjungan ke setiap tenda di padepokan Dimas Kanjeng, untuk melihat kondisi terkbini para pengikut di pemondokan. Selain mencari warganya yang dari Makasar, ia juga akan berupaya memulangkan pengikut lainnya yang dari berbagai daerah.
Namun, setelah ia bertemu dengan seorang pengikut yang berasal dari Makasar, Hamka Haq, langsung berbincang dan mencoba memotivasi serta merayu warganya di pemondokan, namun usahanya sia-sia. Malah sang pengikut memilih tinggal di pemondokan padepokan.
"Terima kasih karena bapak Hamka sudah peduli dengan kami disini, tapi mohon maaf pak, saya dan keluarga lebih nyaman tinggal di sini. Saya ingin mmperdalam ibadah dulu pak. Untuk pulang kerumah ada waktunya juga pak,"ujar Asmiyati, salah satu pengikut dari Makasar, kepada Hamka Haq di depan tendanya, Sabtu (8/10/2016).
Hamka Haq mengatakan, pihaknya memang mencari tau barapa orang warga Makasar, yang masih bertahan di pemondokan. Serta ia memainta data pengikut lainnya, untuk memfasilatasi transportasi pemulangan. Namun kata Hamka, untuk memulangkan pengikut harus ada cara sendiri, jangan terlalu meyalahkan pengikut yang tidk mau pulang.
"Kita harus mengimbangi dulu kemauan mereka, kita tidak boleh menganggap mereka salah, karena ini melawan kata hati. Tapi kami akan berusaha semaksimal mungkin. Tidak hanya warga Makasar saja, untuk warga lainnya juga kami siap memfasilitasinya,"tegas Hamka Haq.
Hamka Haq meminta agar pemerintah daerah setempat terus melakukan koordinasi pada pemerintah Provinsi dan Pemrintah pusat, serta dengan pihak terkait lainnya, agar supaya ayang yang direncana cepat terselesaikan.(fir)
laporan
//