SJO, CIMAHI - Walikota Cimahi Atty Suharti menegaskan bahwa pihaknya sangat berkomitmen untuk membangun kembali Pasar Atas Barokah (PAB) yang terbakar pada 2014 silam. Pembangunan pasar itu ditargetkan tuntas pada 2017 mendatang.
Hal itu disampaikan orang nomor satu di Cimahi ini saat memantau langsung pekerjaan fisik PAB. Pantauan di lapangan, sejumlah pekerja tampak sedang mengerjakan kontrsuksi dasar bangunan pasar yang dibiayai dari pinjaman sebesar Rp135 miliar tersebut.
"Pasar ini mulai kita bangun. Mudah-mudahan diberikan kelancaran. Walaupun bertahap, bisa
Hal itu disampaikan orang nomor satu di Cimahi ini saat memantau langsung pekerjaan fisik PAB. Pantauan di lapangan, sejumlah pekerja tampak sedang mengerjakan kontrsuksi dasar bangunan pasar yang dibiayai dari pinjaman sebesar Rp135 miliar tersebut.
"Pasar ini mulai kita bangun. Mudah-mudahan diberikan kelancaran. Walaupun bertahap, bisa
dimanfaatkan oleh pedagang," kata Atty saat ditemui di lokasi pembangunan PAB, Jln. Kolmas, Rabu (19/10).
Atty menerangkan, PAB nantinya akan menampung 432 pedagang yang merupakan yang kiosnya terbakar beberapa tahun silam. Sesuai rencanan, konsep pasar sendiri akan dibagi menjadi dua zonasi, yakni basahan dan kering.
Meski dibagi dua zonasi, namun pedagang tetap akan ditempatkan dalam satu lantai. Hal tersebut dilakukan atas permintaan para pedagang yang menginginkan disatu lantaikan saja.
Ketua Persatuan Pedagang Pasar Atas, Nurul Ain mengutarakan keinginan bawah semua pedagang ditempatkan di satu lantai saja, tapi tetap dibagi menjadi dua zonasi. Selain itu, kata dia, para pedagang menginginkan harga kios yang disediakan tidak terlalu mahal. Untuk ukuran kiospun, kata dia, kalau bisa tidak terlalu sempit.
"Untuk lokasi pedagang pasar atas, mohon disatu lantaikan biar tidak pada iri dan bu Walipun sudah menyetujuinya," pungkasnya.(rls)
Atty menerangkan, PAB nantinya akan menampung 432 pedagang yang merupakan yang kiosnya terbakar beberapa tahun silam. Sesuai rencanan, konsep pasar sendiri akan dibagi menjadi dua zonasi, yakni basahan dan kering.
Meski dibagi dua zonasi, namun pedagang tetap akan ditempatkan dalam satu lantai. Hal tersebut dilakukan atas permintaan para pedagang yang menginginkan disatu lantaikan saja.
Ketua Persatuan Pedagang Pasar Atas, Nurul Ain mengutarakan keinginan bawah semua pedagang ditempatkan di satu lantai saja, tapi tetap dibagi menjadi dua zonasi. Selain itu, kata dia, para pedagang menginginkan harga kios yang disediakan tidak terlalu mahal. Untuk ukuran kiospun, kata dia, kalau bisa tidak terlalu sempit.
"Untuk lokasi pedagang pasar atas, mohon disatu lantaikan biar tidak pada iri dan bu Walipun sudah menyetujuinya," pungkasnya.(rls)