Aksi Ricuh, Kapolri: Polisi Jangan Tembakkan Gas Air Mata

Aksi Ricuh, Kapolri: Polisi Jangan Tembakkan Gas Air Mata
JAKARTA - Aksi massa menuntut ahok atas dugaan penistaan agama, yang dilaksanakan sejak jumat siang semula berjalan damai, namun pada jumat malam berubah jadi kericuhan massa demonstran di depan Istana Merdeka. Kapolri Jederal Pol Tito Karnavian menginstruksikan anggota Polri untuk tidak menembakkan gas air mata.

"Saya Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Saya minta anggota Polri untuk tidak mengeluarkan tembakan gas air mata," kata Kapolri dengan pengeras suara dari rumah dinas Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, dia juga meminta anggotanya untuk tidak maju "Jangan bergerak maju," perintah Kapolri lagi.Jumat (4/11/2016).

Kapolri mengingatkan demonstran juga tidak melakukan kerusuhan. "Kita semua saudara, sama-sama umat Islam tidak boleh menyakiti," ingatnya.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pun memberikan wejangan sama. "Saya minta semua tenang. Mohon hentikan. Dan Kapolri sudah minta untuk tidak melepaskan tembakan. Tunjukkan suasana damai," kata jenderal Gatot.

Kerusuhan terus terjadi, nampak dilokasi demonstran yang terlibat kericuhan terus melawan barikade polisi hingga massa pun membakar dua truk polisi.
HMI Bantah Terlibat Ricuh di Depan Istana

Pada kericuhan di depan Istana Negara di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat itu. Sempat terlihat peserta demo beratribut Himpunan Mahasiswa Islam yang terdapat di antara kericuhan.

Sementara Ketua Umum PB HMI, Mulyadi P Tamsir membantah anggotanya terlibat dalam kericuhan tersebut. Menurut dia menjelang berakhirnya unjuk rasa, posisi massa HMI berada di bagian paling depan.

Massa HMI sudah ingin mundur, namun menunggu massa di bagian belakang membubarkan diri. "Posisi kami berada di bagian paling depan, di belakang kami ada massa. Kami maju nggak bisa, mundur nggak bisa. Saya bilang ke teman-teman untuk tenang dulu," kata Mulyadi saat dikonfirmasi media, Jumat (4/11/2016).

Dan sementara itu Mulyadi sendiri mengaku awal peristiwanya tidak tahu dari mana datangnya tiba-tiba ada orang beratribut putih-putih terlibat ribut dengan polisi, dan dia dau pn memastikan bukan anggotanya.

"Saya juga bingung kenapa kemudian terjadi (ribut), Saya pastikan bukan massa HMI (yang terlibat ricuh)," tambah Mulyadi.

Subscribe to receive free email updates: