SBY NEGARAWAN ATAU PROVOKATOR?
Penulis : Alifurrahman
Panasnya suhu politik akhir-akhir ini khususnya di Jakarta sebagai Ibu Kota Negara menyuguhkan totonan gratis dan menarik sekaligus memberikan rasa was-was kepada masyarakat indonesia khususnya DKI.
Aroma PILGUB rasa Pilpres tersaji di sini dengan terstruktur sistematis dan masif. Dalam hajatan ini kita akan melihat siapa yang Negarawan dan Nasionalis sejati, siapa yang Agamais, siapa yang provokator.
Hemmm… politik memang hanya menawarkan ketidak pastian, tidak pasti karena dalam politik mengenal "dunia abu-abu" dalam arti tiada kawan yang abadi yang ada adalah kepentingan yang abadi.
Media ini tidak henti-hentinya mengajak anda untuk selalu perpikir positive dan realistis, mengedukasi seluruh anak negeri ini ikut serta mengawal perjalana bangsa ini. media ini juga bukan media provokator yang di isi oleh manusia-manusia picik, tetapi diisi oleh kaum muda yang punya integritas yang ingin melihat negeri ini bangkit dari keterbelakangannya. Media ini akan bersuara lantang mengkritisi akan prilaku-prilaku jahat dari setiap anak negeri ini. Baik itu pejabat, mantan pejabat maupun masyarakat biasa.
Jika sebahagian orang menuduh saya pro pemerintahan, secara pribadi saya akan jawab ya. karena memang pemerintahan sekarang ini masih berjalan di rel yang benar dan itu yang harus kita kawal sebagai generasi muda, itu menurut saya lohhh. Apakah saya akan berani mengkritisi pemerintahan Jokowi-Jk tentu. Saya akan mengkritisinya, hanya saja sampai saat ini belum ada hal yang harus saya kritisi he he he..
Kembali ke topik, tadi pagi saya melihat cuplikan konfrensi pers yang dilakukan oleh mantan Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) tentang situasi dan kondisi terkini bangsa ini dari istananya di cikeas. Sengaja saya tuliskan hanya sebahagian saja dari apa yang SBY ucapkan tanpa editan lohhh…he he he.
"Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dianggap menistakan agama. Ayo kita kembali ke situ dulu, itu tidak boleh dan dilarang. Kita harus kembali ke sistem hukum dan KUHP. Kalau negara kita tidak mau terbakar oleh amarah penuntut keadilan maka pak Ahok yang harus diproses hukum. Jangan sampai beliau (Ahok) kebal hukum" kata SBY.
"Ya Pak Ahok harus juga diproses secara hukum, jangan sampai beliau dianggap kebal hukum. Ingat equality before the law, itu nilai-nilai keadilan," ingat SBY.
Dalam cuplikan konfrensi persnya SBY itu saya dapat menyimpulkan bahwa SBY akan mangajak rakyat indonesia berdemontrasi jika Ahok tidak di proses secara hukum. Ingat ini penekanannya jika Ahok tidak di proses secara hukum "sampai lebaran kuda masih akan ada unjuk rasa."
Sekarang coba kita lihat kembali kebelakang track record kedua tokoh ini Ahok vs SBY
Adakah Ahok melapor ke bareskim ketika dia dituduh melakukan penistaan Agama ? Jelas Ada!!
http://ift.tt/2eAorlA
Adakah SBY melapor ke bareskrim ketika dia dituduh menghilangkan Dokumen Negara TPF Munir ? Jelas TIDAK!!
http://ift.tt/2etgoaK.
Sekarang siapa yang taat hukum? SBY atau Ahok ?
Sebagai seorang mantan Presiden selama 10 tahun bukankah seharusnya SBY mengeluarkan kata-kata yang menyejukkan bagi rakyat indonesia? Bukankah kata-kata yang menyejukkan itu selalu keluar dari dari SBY selama sepuluh tahun? Ternyata benar kata sebagian orang bahwa selama sepuluh tahun pemerintahan SBY hanyalah pencitraan belaka. Manis tutur katanya tetapi didalamnya ada.titik titik….hemmmmmm entahlah..
Jika SBY merasa tidak besalah dalam kasu-kasus hukum yang melibatkannya khususnya Dokumen TPF Munir, mengapa dia tidak secara jantan melakukan penjelasan? Bukankah itu tanggung jawabnya sebagai mantan presiden? Mengapa SBY tidak mendatangi aparat penegak hukum ketika kasus penghilangan dokumen TPF Munir menyeruak kepermukaan?
Mungkin tidak akan hilang dari ingatan kita kasus Bank Century yang telah merugikan keuangan negara triliunan rupiah terjadi di era pemerintahan SBY yang sampai saat ini tidak jelas. Jika SBY yang selalu mengumandangkan "hukum adalah sebagai panglima" kenapa dia taat akan hukum? Hahhh muter muter kaya gasinggg….
Tanggal 4 November 2016 terjadi demo besar-besaran di DKI menuntut supaya Ahok di Adili. entahlah pasal apa yang akan dipaksakan untuk menjerat Ahok. Melalui konfrensi persnya SBY punya kepentingan yang sangat besar, mengapa? Jika Ahok di jadikan tersangka atas penistaan ayat suci maka otomatis CAGUB DKI tinggal yang 2 pasangan calon saja yang akan bertarung.
Orang-orang pendemo sudah berkumpul di masjid istiqlal jakarta sejak kamis sore, meraka datang dari berbagai penjuru daerah, pertanyaan sederhana adalah siapa yang mendanai ? Siapa yang bertanggung jawab seandainya demo itu menjadi demo anarkis ? apakah SBY bertanggung jawab? Mustinya iya, karena apa? dengan statementnya yang diatas bahwa demo akan berlanjut sampai hari raya kuda tentunya polisi berkewajiban meminta pertanggung jawab dari SBY. Apakah dia yang mendalangi atau mendanai? Hanya dia yang tau bersama dengan malaikatnya.
Selamat Berdemoria dan Merayakan Lebaran Kuda
Selengkapnya :
http://ift.tt/2eteKWu