Tim DVI Polda Kepri menggotong korban kapal tenggelam dari perairan Batam. (foto: dok-polkepri) |
Berdasarkan keterangan Kepala Disnakertransos Blora, Chris Hapsoro, Jumat pagi tadi (4/11), identitas Siti Maysarah dan bayinya terungkap dalam identifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Kepulauan Riau.
"Hingga Kamis (3/11) kemarin, Tim DVI Polda Kepri baru berhasil mengidentifikasi tujuh jenazah korban kapal tenggelam di Batam, termasuk Maysarah dan bayinya. Hari ini jenazah langsung dipulangkan ke kampung halamannya. Kami sudah koordinasi dengan Camat Kradenan untuk kepulangan jenazah Siti dan bayinya," ujarnya.
Untuk pemulangan jenazah, menurutnya akan dibiayai oleh negara. Pemkab sendiri melalui Disnakertransos telah menghubungi keluarga di Desa Nglebak yang berada di ujung selatan Kabupaten Blora untuk pemakamannya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah kapal yang mengangkut TKI ilegal dari Johor menuju Nongsa, Batam, tenggelam pada Rabu (2/11) pagi. Kapal ini tenggelam sekitar 100 meter dari bibir pantai diduga lantaran menabrak karang.
Sampai Kamis malam kemarin, 18 orang penumpang dinyatakan meninggal, 44 orang hilang, dan 39 orang selamat dari jumlah total 101 orang bersama dengan anak buah kapal (ABK). Tim SAR Gabungan di Kepulauan Riau saat masih terus melakukan pencarian. (jo-infoblora)