Rizki Tak Miliki Lubang Anus Butuh Bantuan Untuk Berobat

SJO, GARUT - Nasib malang menimpa bocah Rizki berusia 2 tahun warga Kampung Batususun Rt 8/ Rw 8 Desa Sukahati, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat yang harus menahan rasa sakit terus menerus saat hendak buang air besar karena Rizki terlahir tanpa lubang anus.

Kini anak dari pasangan Wawan (45) dan Omih ( 36) ini sehari harinya tidak mau lepas dari pangkuan ibunya terutama saat hendak buang air besar ia selalu rewel karena ia harus buang air besar melalui lubang diperutnya.

"Sekarang Rizki masih menjalani berobat jalan di RS Santosa Bandung rencananya akan di oprasi menggunakan kartu PPJS," Kata Omih, ibu kandung Rizki, saat ditemui di rumahnya Jumat (6/1/2016).

Menurut Omih proses kelahiran Rizki saat itu berlangsung normal seperti kebanyakan bayi lainnya bisa buang air normal.

"Awalnya normal-normal saja, tapi setelah usia dua puluh hari sejak dilahirkan Rizki mendadak tak bisa buang air besar sehingga perunya kembung dan muntah muntah setelah diperiksakan ternyata ia mengalami kelainan tidak memiliki lubang anus," Ungkapnya.

Diakuinya, Rizki pernah di rawat di RSUD dr. Slamet Garut selama empat belas hari, tapi hasilnya Rizki harus dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung. Pihak RSUD dr. Slamet beralasan tidak ada alat untuk melakukan operasi.

"Akhirnya Rizki saya bawa ke RS Santosa Bandung karena bisa memakai kartu PPJS untuk biaya perawatannya dan berlangsung selama 16 hari, sampai sekarang menjalani berobat jalan," tuturnya, seraya menyeka air matanya.

Meski berobat di RS Santosa Bandung tidak memakai biaya karena ditanggung BPJS, tetapi untuk keperluan lainnya kesulitan. Terlebih saat menunggu di Rumah Sakit selama Rizki di rawat, harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.  Rizki juga memerlukan makanan makanan tambahan lainnya.

Ayah kandung Rizki yang bekarja serabutan, sesekali bekerja sebagai buruh tani kini mengaku sudah tidak sanggup lagi memenuhi kebutuhan biaya selama perawatan anaknya tersebut.

"Suami saya hanya kuli, buruh tani dengan penghasilan yang tidak jelas. Kalau ada yang menyuruh kalau tak ada yang menyuruh kerja terpaksa hany bisa pasrah," ucap Omih, lirih.

Omih bersama suaminya kini hanya bisa pasrah, Ia berharap ada dermawan yang bersedia mengulurkan tangannya guna membantu menyelesaikan perawatan Rizki hingga selesai operasi pembuatan lubang anusnya.

"Mudah-mudahan saja ada dermawan yang mau membantu pengobatan anak saya sampai upaya operasi pembuatan lubang anusnya berhasil dilakukan tim dokter di RS Santosa Bandung," imbuhnya.

Omih juga mempersilahkan bagi siapapun yang hendak membantu keperluan biaya pengobatan Rizki dapat menghubungi langsung atau konfirmasi melalui no Hp 082 118 553 676 atas nama Mimin (Kus/garutkab.go.id)

Subscribe to receive free email updates: