kesultanan dan meraka bergantian menjadi yang dipertuan agung sebagai pemimpin tertinggi. Demikian pula UEA (Uni Emirat Arab)." Dan kitapun terdiri dari 3 suku terbesar (Sasak, Samawa dan Embojo). Apakah tidak akan menjadi elok dan terbuktilah kita sebagai suku bangsa yg sangat pandai saling menghargai ketika kita memberikan saudara kita dari Samawa yg memimpin?,"terangnya.
Ketua Bappilu DPD PDIP NTB Ir.Made Slamet,MM mengungkapkan bahwa semua orang punya hak dan tidak harus didikotomikan." Ini bukan dikotomi, gubernur bukan seperti piala bergilir. Semua bisa kita kondisikan,"terangnya.
Made juga memberikan pembanding seperti zaman dulu yang bisa digilir setiap saat."Mungkin kalau dulu zaman sentaralisasi, bisa diganti kapanpun. kita tidak bisa samakan dengan Malaysia dan Singapura yang mereka sudah ada kesepakatan,"tandasnya.
Ia juga menyebut bahwa partai tidak bisa memaksakan apa yang menjadi keinginannya di masyarakat."Sekarang itu maunya masyarakat bukan semata-mata maunya partai. Sekarang ini desentralisasi, semua punya hak."tandasnya.Ipr


