BERITA MALUKU. Mimpi Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Doni Monardo terhadap pengembangan program Emas Biru dan Emas Hijau yang digagasnya, hampir terwujud.
Progam Emas Hijau dan Emas Biru yang ia canangkan akhir tahun 2015 lalu, mendapat dukungan penuh dari Gubernur Maluku, Said Assagaff.
Program "Emas Biru" dimaksudkan sebagai Istilah budidaya perikanan di Maluku Dan Maluku Utara, sementara "Emas Hijau" dimaksudkan dengan melakukan Budidaya Tanaman, yang diprakarsai Dony Monardo, saat ini telah memberikan dampak positif.
Sebagai salah satu contoh, Batalion Infantri 731 Kabaresi telah menjemput bola dan memanfaatkan lahan ratusan hektar untuk bercocok tanam. Hasilnya bergai tanaman pangan telah dipanen dan dipasarkan.
Dalam acara pencanangan pembibitan pohon di Pulau Seram, sebagai bagian dari program Emas Hijau, pada Kamis (9/3/2017) di Batalion 731 Kabaresi, Gubernur Maluku, Said Assagaf mengatakan, dengan sejarah Maluku sebagai pulau yang banyak diincar pihak asing, sebagai penghasil rempah-rempah dan kaya akan ikan, kini saatnya kekayaan alam tersebut digunakan semaksimal mungkin untuk kesejahteraan masyarakat.
"Saatnya kita kembali ke alam, kedepannya yang akan banyak diincar orang adalah produk-produk yang alami," kata Gubernur.
Ia mencontohkan, ikan kerapuh dan pohon masoya yang banyak diincar oleh pihak asing dan memiliki nilai jual tinggi.
Gubernur menambahkan, program yang diinisiasi Pangdam Pattimura akan membuat TNI memiliki peran lebih dalam masyarakat.
"Kan sekarang kondisinya jauh lebih damai sehingga TNI dapat kontribusi lebih dalam kesejahteraan masyarakat," katanya.
Untuk diketahui, pelaksanaan Program Emas Biru dan Emas Hijau, difokuskan di Maluku Tengah dan SBB.
Gubernur mengikut sertakan hampir semua Bupati/Walikota di Maluku untuk meninjau langsung program Emas Biru dan Emas Hijau yang digagas Kodam XI Pattimura itu.
Gubernur, Bupati dan Walikota, kemudian diajak Gubernur Maluku Dukung Progam Emas Hijau dan Emas Biru
BERITA MALUKU. Mimpi Pangdam
Progam Emas Hijau dan Emas Biru yang ia canangkan akhir tahun 2015 lalu, mendapat dukungan penuh dari Gubernur Maluku, Said Assagaff.
Program "Emas Biru" dimaksudkan sebagai Istilah budidaya perikanan di Maluku Dan Maluku Utara, sementara "Emas Hijau" dimaksudkan dengan melakukan Budidaya Tanaman, yang diprakarsai Dony Monardo, saat ini telah memberikan dampak positif.
Sebagai salah satu contoh, Batalion Infantri 731 Kabaresi telah menjemput bola dan memanfaatkan lahan ratusan hektar untuk bercocok tanam. Hasilnya bergai tanaman pangan telah dipanen dan dipasarkan.
Dalam acara pencanangan pembibitan pohon di Pulau Seram, sebagai bagian dari program Emas Hijau, pada Kamis (9/3/2017) di Batalion 731 Kabaresi, Gubernur Maluku, Said Assagaf mengatakan, dengan sejarah Maluku sebagai pulau yang banyak diincar pihak asing, sebagai penghasil rempah-rempah dan kaya akan ikan, kini saatnya kekayaan alam tersebut digunakan semaksimal mungkin untuk kesejahteraan masyarakat.
"Saatnya kita kembali ke alam, kedepannya yang akan banyak diincar orang adalah produk-produk yang alami," kata Gubernur.
Ia mencontohkan, ikan kerapuh dan pohon masoya yang banyak diincar oleh pihak asing dan memiliki nilai jual tinggi.
Gubernur menambahkan, program yang diinisiasi Pangdam Pattimura akan membuat TNI memiliki peran lebih dalam masyarakat.
"Kan sekarang kondisinya jauh lebih damai sehingga TNI dapat kontribusi lebih dalam kesejahteraan masyarakat," katanya.
Untuk diketahui, pelaksanaan Program Emas Biru dan Emas Hijau, difokuskan di Maluku Tengah dan SBB.
Gubernur mengikut sertakan hampir semua Bupati/Walikota di Maluku untuk meninjau langsung program Emas Biru dan Emas Hijau yang digagas Kodam XI Pattimura itu.
Gubernur, Bupati dan Walikota, kemudian diajak Gubernur Maluku Dukung Progam Emas Hijau dan Emas Biru
BERITA MALUKU. Mimpi Pangdam
XVI/Pattimura, Mayjen TNI Doni Monardo terhadap pengembangan emas Biru dan emas hijau hampir tewujud. Progam Emas Hijau dan Emas Biru yang ia canangkan akhir tahun 2015 lalu, mendapat dukungan penuh dari Gubernur Maluku Said Assagaff.
Program "Emas Biru" dimaksudkan sebagai Istilah budidaya perikanan di Maluku Dan Maluku Utara, sementara "emas hijau" dimaksudkan dengan melakukan Budidaya Tanaman, yang diprakarsai Dony Monardo, saat ini telah memberikan dampak positif, sebagai salah satu contoh Batalion Infantri 731 Kabaresi telah menjemput bola dan memanfaatkan lahan ratusan hektar untuk bercocok tanam. Hasilnya bergai tanaman pangan telah dipanen dan dipasarkan.
Dalam acara pencanangan pembibitan pohon di Pulau Seram, sebagai bagian dari program Emas Hijau, pada Kamis (9/3) di Batalion 731 Kabaresi, Gubernur Maluku, Said Assagaf mengatakan, dengan sejarah Maluku sebagai pulau yang banyak diincar pihak asing sebagai penghasil rempah-rempah dan kaya akan ikan, kini saatnya kekayaan alam tersebut digunakan semaksimal mungkin untuk kesejahteraan masyarakat.
"Saatnya kita kembali ke alam, kedepannya yang akan banyak diincar orang adalah produk-produk yang alami," kata Gubernur.
Ia mencontohkan, ikan kerapuh dan pohon masoya yang banyak diincar oleh pihak asing dan memiliki nilai jual tinggi.
Gubernur menambahkan, program yang diinisiasi Pangdam Pattimura akan membuat TNI memiliki peran lebih dalam masyarakat.
"Kan sekarang kondisinya jauh lebih damai sehingga TNI dapat kontribusi lebih dalam kesejahteraan masyarakat," katanya.
Untuk diketahui, pelaksanaan Program emas Biru dan emas hijau, difokuskan di Maluku Tengah dan SBB. Gubernur mengikut sertakan hampir semua Bupati/Walikota di Maluku untuk meninjau langsung program emas Biru dan emas hijau yang digagas Kodam XI Pattimura ini.
Gubernur, Bupati dan Walikota, lalu di ajak Doni untuk melihat sejumlah bibit-bibit tanaman langka. Mereka juga sempat mengitari area perkebunan yang ditanami berbagai produk pertanian seperti cengkeh, jagung, durian dan pala.
Selain itu rombongan juga sempat mengunjungi peternakan kambing yang juga menjadi bagian dari program yang diinisiasi Monardo untuk melihat sejumlah bibit-bibit tanaman langka.
Mereka juga sempat mengitari area perkebunan yang ditanami berbagai produk pertanian seperti cengkeh, jagung, durian dan pala.
Selain itu, rombongan juga sempat mengunjungi peternakan kambing yang juga menjadi bagian dari program yang diinisiasi Monardo.
Program "Emas Biru" dimaksudkan sebagai Istilah budidaya perikanan di Maluku Dan Maluku Utara, sementara "emas hijau" dimaksudkan dengan melakukan Budidaya Tanaman, yang diprakarsai Dony Monardo, saat ini telah memberikan dampak positif, sebagai salah satu contoh Batalion Infantri 731 Kabaresi telah menjemput bola dan memanfaatkan lahan ratusan hektar untuk bercocok tanam. Hasilnya bergai tanaman pangan telah dipanen dan dipasarkan.
Dalam acara pencanangan pembibitan pohon di Pulau Seram, sebagai bagian dari program Emas Hijau, pada Kamis (9/3) di Batalion 731 Kabaresi, Gubernur Maluku, Said Assagaf mengatakan, dengan sejarah Maluku sebagai pulau yang banyak diincar pihak asing sebagai penghasil rempah-rempah dan kaya akan ikan, kini saatnya kekayaan alam tersebut digunakan semaksimal mungkin untuk kesejahteraan masyarakat.
"Saatnya kita kembali ke alam, kedepannya yang akan banyak diincar orang adalah produk-produk yang alami," kata Gubernur.
Ia mencontohkan, ikan kerapuh dan pohon masoya yang banyak diincar oleh pihak asing dan memiliki nilai jual tinggi.
Gubernur menambahkan, program yang diinisiasi Pangdam Pattimura akan membuat TNI memiliki peran lebih dalam masyarakat.
"Kan sekarang kondisinya jauh lebih damai sehingga TNI dapat kontribusi lebih dalam kesejahteraan masyarakat," katanya.
Untuk diketahui, pelaksanaan Program emas Biru dan emas hijau, difokuskan di Maluku Tengah dan SBB. Gubernur mengikut sertakan hampir semua Bupati/Walikota di Maluku untuk meninjau langsung program emas Biru dan emas hijau yang digagas Kodam XI Pattimura ini.
Gubernur, Bupati dan Walikota, lalu di ajak Doni untuk melihat sejumlah bibit-bibit tanaman langka. Mereka juga sempat mengitari area perkebunan yang ditanami berbagai produk pertanian seperti cengkeh, jagung, durian dan pala.
Selain itu rombongan juga sempat mengunjungi peternakan kambing yang juga menjadi bagian dari program yang diinisiasi Monardo untuk melihat sejumlah bibit-bibit tanaman langka.
Mereka juga sempat mengitari area perkebunan yang ditanami berbagai produk pertanian seperti cengkeh, jagung, durian dan pala.
Selain itu, rombongan juga sempat mengunjungi peternakan kambing yang juga menjadi bagian dari program yang diinisiasi Monardo.