berbasis pemanfaaatan Bioresources dan agroeduwisata secara berkelanjutan. Konsep ini dibangun untuk mendukung program pemerintah "kedaulatan pangan", dalam membangun kawasan peternakan dan pertanian terpadu yang berbasis bahan baku hulu sampai hilir dari potensi lokal daerah yang tersedia.
Gubernur berterima kasih kepada tim dari LIPI dan jajarannya yang telah memfollow up kerjasama pembangunan Technopark Banyumulek. Ia mengaku sangat tertarik dengan konsep TC ini. Jika dimanfaatkan dengan pola yang baik provinsi kita bisa jadi pusat pengembangan bioteknologi yang bisa diaplikasikan dalam masyarakat.
Disamping itu, berkaitan dengan program bumi sejuta sapi di NTB, kalau bisa dimanfaatkan dengan baik, biotek ini juga bisa membantu tidak hanya memperbanyak/ segi kuantitas semata, tapi bisa meningkatkan kualitas sapi bali kita di NTB," kata Gubernur.
Gubernur menyarankan, untuk membuat perencanaan supaya NTB bisa jadi pusat produksi dan pengembangan tumbuhan organik. "Karena selama ini kan opini yang berkembang di masyarakat bahwa pengembangan tumbuhan organik butuh cost yang tinggi, sehingga mempengaruhi nilai jual, yang akhirnya berdampak pada rendahnya minat konsumen untuk membeli. Tapi dengan adanya TP ini, diharapkan produksi organik bisa lebih massal. "Kurangi produksi pupuk supaya konsumsi masy lebih sehat, dan tanah pertanian juga sehat, katanya.
Gubernur yakin, banyak sekali potensi Technopark (TP) Banyumulek yang sangat prospektif jika dikembangkan, termasuk sebagai salah satu sarana pembelajaran bagi siswa-siswai di NTB. Kepada Sekretaris Daerah NTB, H. Rosyadi Sayuti yang mendampinginya Gubernur berpesan agar segera memperkuat dan meneruskan kerjasama ini. " Perkuat kerjasama ini, melalui pembentukan tim koordinasi yang beranggotakan SKPD yang terkait langsung maupun tidak langsung, dengan bidang technopark," jelas Gubernur. Ia juga meminta Sekda untuk memastikan sinergitas dari seluruh komponen yang terlibat dalam tim tersebut. Ipr