http://ift.tt/20kt43r - Berita Terbaru Terkini Hari Ini - Kunjungan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud, tidak hanya mencuri perhatian masyarakat Indonesia melainkan juga menjadi sorotan masyarakat Arab Saudi.
Prosesi penyambutan hingga jamuan bagi Raja Salman selama berada di Indonesia menjadi berbincangan hangat.
Diketahui, Raja Salman beserta rombongan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma sejak tanggal Rabu (1/3/2017).
Beberapa waktu lalu, sempat nyaring terdengar kabar tentang Jokowi di sebuah koran Okaz, surat kabar harian berbahasa Arab yang berlokasi di Jeddah.
Koran yang diterbitkan pada 3 Maret 2017 itu menampilkan foto Raja Salman dan Presiden Jokowi tengah melakukan prosesi penanaman pohon di halaman Istana Bogor, Jawa Barat.
Tak tampak dalam surat kabar itu foto-foto tentang ajakan ngevlog Jokowi kepada Raja Salman seperti yang ditudingkan netizen yang menyebut Jokowi tak beretika. Begitu pula judul artikel yang disebut mengkritik Jokowi, tak tampak dalam halaman berita tersebut.
Tak hanya itu, pada halaman yang sama, disertakan pula foto selfie Raja Salman bersama Megawati, Puan, dan Presiden Jokowi saat usai Pidato Raja Salman di Gedung DPR RI, Jakarta.
Judul pada berita yang disajikan pada halaman koran itu tertulis, "(Raja Salman) menyeru di depan anggota parlemen Indonesia untuk berkoordinasi dan mengupayakan perlawanan terhadap ekstremisme dan terorisme."
Media tersebut juga menuliskan pernyataan Raja Salman yang berbunyi, "Bersatu untuk mengatasi intervensi dan benturan kebudayaan."
Terkait hal tersebut, baru-baru ini justru beredar di linimasa Twitter postingan mengenai halaman surat kabar Arab Saudi tersebut.
Ada fitnah foto bersama Raja salman, Jokowi, Puan dan Mega dikecam media Arab,ini koran Saudi malah bangga pasang dan nyebut " Selfi Raja Salman"
Begitu bunyi postingan di Twitter yang disetai foto capture halaman koran Okaz yang menampilkan foto-foto di atas.
Sebelumya beredar, pada laman Facebook postingan yang mengkritik foto selfie Jokowi-Raja Salman.
Salah satunya unggahan akun Mutia Cutnyak di laman Facebooknya.
Ia membagikan foto capture halaman koran Okaz yang menampilkan foto dan berita mengenai keiatan Raja Salman di Indonesia.
"Ada di Koran SAUDI... hiks Malu Maluin...#SELFIENORAK
Baca itu yg di Tinta merah
Coba di liat tulisan arab merah
Artinya : " perhatikan..! Pemerintah menunjukkan tidak ada nya etika terhadap............" tulis pemilik akun
Baca itu yg di Tinta merah
Coba di liat tulisan arab merah
Artinya : " perhatikan..! Pemerintah menunjukkan tidak ada nya etika terhadap............" tulis pemilik akun
Diketahui, judul dengan bahasa dan tulisan arab yang bewarna merah pada halaman surat kabar itu artinya, "Peringatan terhadap fenomena kurangnya rasa hormat terhadap negara
dan intervensi asing dalam urusan internal negara."
Sedangkan, pada gambar foto selfie Raja Salman bersama Megawati, Puan dan Presiden Jokowi, koran tersebut menuliskan, "Khadimul Haramain (penjaga kota suci) shalat di salah satu dr 8 masjid terbesar di dunia, yaitu istiqlal, Jakarta."
Sekilas tentang surat kabar Okaz
Okaz merupakan surat kabar berbahasa Arab yang terletak di ota Jeddah.
Surat kabar yang telah berdiri sejak 1960 ini memiliki kantor di seluruh Kerajaan Arab Saudi.
Surat kabar Okaz juga tersebar hingga provinsi Asir dan Hijaz.
Selain media cetak, Okaz memiliki portal berita www.okaz.com.sa. (TribunWow)
Megawati Banjir Hujatan karena Selfie dengan Raja Salman, Apa Alasannya?
Unggahan foto Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Megawati Soekarnoputri, dan Puan Maharani mendapatkan reaksi negatif dari netizen.
Lewat akun @kingsalman, Raja Arab Saudi tampak berpose untuk selfie bersama putri dan cucu presiden pertama Indonesia, Soekarno.
Foto yang diunggah pada tanggal 3 Maret 2017 ini memperlihatkan ekspresi bahagia Megawati dan Puan saat berfoto bersama Raja Salman dan Presiden Jokowi.
Namun, reaksi para netizen yang membanjiri kolom komentar sangat mengejutkan.
Mereka tidak terima Raja Salman berfoto dengan pemimpin partai PDI Perjuangan ini.
Bahkan, beberapa dari mereka menuliskan kata-kata yang kasar.
Inilah beberapa komentar netizen yang meluapkan emosi mereka.
"D pidato bu mega bilang kalau muslim jangan jadi ke arab2an , mksdnya apa ya bu? Trus skrg minta ketemu sm raja arab selfian segala lagi.. Cie cieeeeee jilat ludah sendiri yah bu," tulis @sysbyda.
"Bayangkan seseorang pernah berkata 'Jika jadi orang Muslim, jangan seperti orang Arab' tapi malah berfoto bersamamu. Ya, dia memang anak Soekarno, tapi dia bukan Soekarno. Semoga Allah membimbingnya di dunia dan akhirat," tulis akun @devovo119 mengungkapkan keprihatinannya terhadap Megawati yang berfoto dengan Raja Salman.
"Yang Mulia, terima kasih karena telah memberikan kebaikanmu. Dia menyuruh orang-orang untuk tak menjadi seperti orang Arab. Dia sudah tahu siapa 'Arab' itu ..." tambah akun @kautsarabdat
"Berkerudung tapi bajunya tangan pendek...hadeeehh," tulis @riko.elf
Netizen lain juga seakan tak mau ketinggalan menuliskan komentar mereka.
@burhan10: "itu tangannya itu ah sudahlah..."
@abi_sagita: "Oh My King. S.andainy Raja tahu perasaan rakyat muslim indonesia ketika melihat foto ini"
@riskasaputri_cika: "Pesannya tersirat... King salman tetep mau berbaik hati walaupun sudah dihina negaranya sama yg minta fto ntuuu positif thinking..."
Namun, ada juga yang memberikan komentar untuk meredam suasana tegang itu.
@arissia.tulip.lavendah: @alifia_xinh hargailah Raja Salman, dia punya kenangan tersendiri bersama Soekarno dimasa lampau ketika Raja Faisal berkunjung ke Indo Raja salman juga ikut, klo km bilang gitu apa dia gak kecewa? dan sama aja kita gak menghargai tamu,be gentle please.
@roy_cherbond: Mayoritas orang indo yg komen dan mayoritas yg komen orang-orang katro yg sok tau melebihi Tuhan. Dan yg komen adil atau tengah-tengah nya minoritas. Turut prihatin aja buat yg komen ngaco. Semoga jagoan kalian menang dan pak Ahok tidak jadi gubernur melainkan ketua KPK.
Pidato Megawati yang Kontroversial
Ketua Umum PDI Perjuangan ini meminta Ketua MPR Zulkifli Hasan untuk menyelesaikan masalah Pola Pembangunan Nasional Berencana pada pidato politiknya.
Selasa (10/1/2017) lalu, Megawati membicarakan tentang negara Indonesia yang demokratis.
Saat Megawati menjelaskan poin ke-Tuhan-an, ia menekankan bahwa ke-Tuhan-an adalah pondasi bangsa.
Dikutip dari Tribunnews.com, Megawati mengatakan, "Tanpa Ke-Tuhan-an bangsa ini pasti oleng. Ke-Tuhan-an yang dimaksud adalah Ke-Tuhan-an dengan cara berkebudayaan dan berkeadaban; dengan saling hormat menghormati satu dengan yang lain, dengan tetap tidak kehilangan karakter dan identitas sebagai bangsa Indonesia."
Ia pun mengutip ucapan Soekarno.
"Bung Karno menegaskan sangat jelas, kalau jadi Hindu, jangan jadi orang India. Kalau jadi Islam, jangan jadi orang Arab, kalau jadi Kristen, jangan jadi orang Yahudi. Tetaplah jadi orang Indonesia dengan adat budaya Nusantara yang kaya raya ini," ucap Megawati yang disambut tepuk tangan kader. (TribunWow)