David Dao |
Tim pengacara Dao mengirimkan permohonan darurat ke pengadilan Illinois untuk memastikan United menjaga sejumlah bukti seperti video, rekaman suara kokpit, data kru dan penumpang serta material lainnya terkait penerbangan 3411.
Dalam surat permohonan itu, tim pengacara Dao menyebut: "Setelah diproses agen tiket, check-in dan duduk di kursi penumpang sesuai dengan yang sudah dibayarnya, pemohon diseret paksa dan diusir dari pesawat oleh karyawan City, yang berakibat luka di beberapa bagian tubuh."
Tiga polisi bandara yang menyeret Dao sudah diberhentikan sementara.
Dalam penerbangan tujuan Louisville, Kentucky pada Minggu (9/4) waktu setempat, Dao diseret secara paksa dari kursinya oleh petugas keamanan bandara. Pihak United menyatakan, Dao 'dipindahkan' dari kursinya untuk memberikan ruang bagi awak kabin tambahan.
Penerbangan saat itu dalam kondisi kelebihan pesanan dan pihak maskapai meminta sejumlah penumpang untuk secara sukarela berpindah penerbangan lain. Ketika tidak ada yang menawarkan diri secara sukarela, beberapa penumpang pun dipilih secara acak. Dao yang terpilih, menolak untuk turun dari pesawat.
Rekaman video amatir yang beredar luas di media sosial menunjukkan Dao yang terlihat berantakan dengan berlumuran darah. Pria kelahiran Vietnam itu berteriak, "Bunuh saja saya. Bunuh saya." Dao bersikeras dirinya harus terbang ke Kentucky untuk menangani pasien-pasiennya.
Sedangkan Bos United Airlines didesak untuk mundur, namun mengatakan ini tidak akan terjadi lagi. Dia telah meminta maaf atas insiden itu namun dia juga membela tindakan stafnya. Permintaan maaf yang dianggap setengah hati itu, malah membuat para netizen semakin berang, bahkan banyak yang menyerukan aksi boikot terhadap United Airlines.*** Novie Koesdarman