SJO PURWAKARTA. Presiden RI Joko Widodo untuk pertama kalinya menggelar peringatan Isra Mi'raj di luar istana, tepatnya di Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah Cipulus Purwakarta, Selasa (25/4).
"Saya bilang sama menteri agama, bisa nggak di luar istana. Kalau di istana terus, kapan ketemu ulamanya, kapan ketemu santrinya," kata Jokowi dalam sambutannya.
Dikatakan Jokowi, peringatan Isra Miraj sudah puluhan tahun selalu digelar di istana.
"Yang hadir biasanya hanya 100-200 tamu. Itu pun dari kalangan menteri, duta besar, dan tamu negara lainnya. Kaku dan resmi. Kalau di pesantren seperti ini yang jelas ramai dan bisa ketemu langsung dengan ulama dan santri," ujarnya.
Peringatan Isra Mi'raj, kata Jokowi, mengingatakan semua umat untuk selalu mengerjakan sholat.
"Ini juga menjadi momen bersilaturahmi, membangun hubungan yang harmonis dan penuh solidaritas di masyarakat. Hubungan seperti itu lah yang sangat dibutuhkan," kata Jokowi.
Jokowi mengingatkan, saat ini mata dunia menyoroti Indonesia.
"Bangsa kita ini terdiri dari beragam suku, golongan, sudah menjadi kehendak Allah Swt seperti itu. Bandingkan dengan negara lain hanya 3-4 suku saja," katanya.
Dengan ratusan ribu suku, ratusan ribu bahasa lokal, memiliki agama berbeda, belum lagi 17.000 pulau yang terdiri 34 provinsi dan 516 kabupaten kota.
"Ini yang harus terus saya ingatkan. Jangan sampai ada gesekan sekecil apa pun," ujarnya.
Jokowi juga mengajak para ulama, kyai, dan guru ngaji menjadi perekat antarumat beragama dalam berbagai aspek kehidupan.
"Kita junjung semangat kebersmaaan, semangat toleransi. Tunjukkan kepada dunia islam adalah agama rahmatan lil alamin. Semoga Alloh melindungi dan memberkahi Indonesia," ucapnya.
Kunjungan Presiden ke Purwakarta juga untuk menghadiri silaturahmi Forum Silaturahmi Guru Ngaji (FSGN) yang diketuai KH Adang Badruddin yang juga pimpinan ponpes Al-Hikamussalafiyah Cipulus.
Presiden juga mengajak para santri untuk tanya jawab tentang nama-nama suku, pulau, provinsi, kabupaten kota, hingga bertanya hapalan Pancasila. Bagi santri yang bisa menjawab langsung mendapat hadiah berupa sepeda.(DeR)
"Saya bilang sama menteri agama, bisa nggak di luar istana. Kalau di istana terus, kapan ketemu ulamanya, kapan ketemu santrinya," kata Jokowi dalam sambutannya.
Dikatakan Jokowi, peringatan Isra Miraj sudah puluhan tahun selalu digelar di istana.
"Yang hadir biasanya hanya 100-200 tamu. Itu pun dari kalangan menteri, duta besar, dan tamu negara lainnya. Kaku dan resmi. Kalau di pesantren seperti ini yang jelas ramai dan bisa ketemu langsung dengan ulama dan santri," ujarnya.
Peringatan Isra Mi'raj, kata Jokowi, mengingatakan semua umat untuk selalu mengerjakan sholat.
"Ini juga menjadi momen bersilaturahmi, membangun hubungan yang harmonis dan penuh solidaritas di masyarakat. Hubungan seperti itu lah yang sangat dibutuhkan," kata Jokowi.
Jokowi mengingatkan, saat ini mata dunia menyoroti Indonesia.
"Bangsa kita ini terdiri dari beragam suku, golongan, sudah menjadi kehendak Allah Swt seperti itu. Bandingkan dengan negara lain hanya 3-4 suku saja," katanya.
Dengan ratusan ribu suku, ratusan ribu bahasa lokal, memiliki agama berbeda, belum lagi 17.000 pulau yang terdiri 34 provinsi dan 516 kabupaten kota.
"Ini yang harus terus saya ingatkan. Jangan sampai ada gesekan sekecil apa pun," ujarnya.
Jokowi juga mengajak para ulama, kyai, dan guru ngaji menjadi perekat antarumat beragama dalam berbagai aspek kehidupan.
"Kita junjung semangat kebersmaaan, semangat toleransi. Tunjukkan kepada dunia islam adalah agama rahmatan lil alamin. Semoga Alloh melindungi dan memberkahi Indonesia," ucapnya.
Kunjungan Presiden ke Purwakarta juga untuk menghadiri silaturahmi Forum Silaturahmi Guru Ngaji (FSGN) yang diketuai KH Adang Badruddin yang juga pimpinan ponpes Al-Hikamussalafiyah Cipulus.
Presiden juga mengajak para santri untuk tanya jawab tentang nama-nama suku, pulau, provinsi, kabupaten kota, hingga bertanya hapalan Pancasila. Bagi santri yang bisa menjawab langsung mendapat hadiah berupa sepeda.(DeR)