Demi Cinta, Putri Mako dari Jepang Akan Lepas Status Bangsawan


Portal Berita InternasionalTokyo - Putri Mako, cucu tertua Kaisar Akihito dari Jepang, rela melepaskan statuskebangsawanannya demi menikahi pria dari luar lingkungan kerajaan.

Perempuan berusia 25 tahun itu dikabarkan bakal bertunangan dengan Kei Komuro, seorang karyawan sebuah firma hukum yang dikenalnya saat mereka menempuh studi pada 2012 di Universitas Kristen Internasional, Tokyo.

Ditanya soal rencana pertunangannya, Putri Mako menolak memberi pernyataan. "Sekarang bukan saatnya bagi saya untuk berkomentar, tapi saya ingin berbicara pada saat yang tepat."


Hukum kerajaan Jepang menyebutkan bahwa seorang putri harus melepaskan status bangsawan setelah menikah dengan rakyat awam.

Komuro, yang menurut media Jepang pernah bekerja untuk mempromosikan turisme di Jepang, hanya mengatakan dia sempat berbincang dengan Mako lewat telepon pada Selasa (16/5/2017).

Mako dan kekasihnya bertemu pertama kali di sebeuah restoran di kawasan Shibuya, Tokyo sekitar lima tahun lalu dalam sebuah pertemuan yang membicarakan rencana belajar ke luar negeri.

Sejak itu, menurut NHK, Mako dan Kei Komuro sudah beberapa kali berkencan sebelum memutuskan untuk bertunangan.

Masih menurut NHK, Mako sudah memperkenalkan kekasihnya itu kepada orangtuanya Pangeran Akishino yang merestui hubungan sang putri.


Sejumlah media Jepang mengatakan, pengumuman resmi soal pertunangan Putri Mako akan disampaikan bulan depan.

Tak seperti keluarga kerajaan Inggris atau negara Eropa lainnya, keluarga kerajaan Jepang cenderung tertutup saat bepergian ke luar negeri atau menghadiri sejumlah
kegiatan.

Kabar pertunangan Mako ini memicu perdebatan terkait dengan semakin berkurangnya jumlah keluarga kerajaan karena Mako akan menjadi warga biasa jika nanti menikah.

Silsilah keluarga Kerajaan Jepang

Pada Agustus lalu, Kaisar Akihito mengisyaratkan bakal lengser. Saat itu dia mengatakan usianya menghalanginya untuk menunaikan tugas-tugas.

Berdasarkan konstitusi Jepang, seorang kaisar tidak diperbolehkan memiliki kewenangan politik. Dengan demikian, apabila kaisar menyatakan secara blak-blakan bahwa dia hendak lengser akan dipandang sebagai campur tangan di ranah politik.

Lagipula, tiada aturan yang secara eksplisit mengatur soal pelengseran kaisar dalam undang-undang Jepang. Jika kaisar ingin turun takhta karena usia atau penyakit, perubahan dalam undang-undang harus diwujudkan.

"Tiada perubahan dalam meneruskan langkah-langkah untuk memastikan suksesi kekaisaran yang stabil," kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.


Kini terdapat empat pewaris tahta Jepang, dua putra Akihito yang berusia paruh baya, saudara laki-laki Akihito yang berusia 80-an, dan Pangeran Hisahito, putra bungsu Akihito yang baru berusia 10 tahun.

Apabila Kaisar Akihito lengser, hanya ada empat calon penerusnya dalam Takhta Seruni. Mereka adalah putra Akihito, putra mahkota Pangeran Naruhito dan Pangeran Fumihito, Pangeran Hisahito (putra Fumihito), dan adik kaisar, Pangeran Masahito.

Semakin berkurangnya anggota keluarga kerajaan, yang sejalan dengan menurunnya populasi Jepang, menimbulkan kekhawatiran bahwa garis keluarga kerajaan Jepang akan berakhir.

"Di bawah sistem saat ini, ada kemungkinan bahwa Pangeran Hisahito akan menjadi satu-satunya yang tersisa dari keluarga kerajaan," kata Hidehiko Kasahara, guru besar Universitas Keio.

 AGEN SBOBET

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :