PAHAM Indonesia Desak Pemerintah Berperan Aktif Menyelesaikan Masalah Krisis Kemanusiaan Di Rohingya

PERAWANGPOS -- Seluruh dunia, termasuk Indonesia, Aktifis kemanusian Indonesia mengutuk keras atas tewasnya warga minoritas Rohingya di Myanmar sejumlah 77 orang.

Sekjend PAHAM, Senin/28/8/17, Rozaq Asyhari, mengungkapkan bahwa yang terjadi di Rohingya saat ini adalah bentuk tragedi kemanusiaan yang seharusnya tidak boleh terjadi.



"Kami mengutuk keras jatuhnya korban minoritas rohingya di Myanmar. Seolah terus ada pengabaian aspek kemanusiaan dan pengabaian perlindungan hak asasi manusia di sana. Kondisi ini semakin menguatkan dugaan masyarakat dunia bahwa di sana sedang terjadi genosida," tukas pengacara publik dari PAHAM Indonesia tersebut.

Sebagai negara dengan mayoritas muslim, Rozaq Asyhari mendesak pemerintah Indonesia agar memiliki peran aktif dalam menyelesaikan persoalan kemanusiaan ini. 

"Problem kemanusiaan yang kembali terjadi terhadap minoritas Rohingya memicu terjadinya eksodus ribuan pengungsi ke negara lain, seperti Bangladesh. Belum lagi manusia perahu yang kerap masuk ke wilayah Indonesia, Malaysia ataupun Thailand. Disinilah diperlukan peran Indonesia dalam mengatasi persoalan kemanusiaan tersebut," papar Rozaq lebih lanjut.

Selain itu, Rozaq Asyhari mengingatkan bahwa menjaga perdamaian adalah salah satu amanat konstitusi. 

"Presiden perlu berperan aktif dalam membantu persoalan kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya. Mengadvokasi etnis Rohingya adalah bagian dari amanah konstitusi sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945, dimana salah satu tujuan negara adalah untuk melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial," papar doktor lulusan Universitas Indonesia tersebut.

Sumber : Dakwatuna

Subscribe to receive free email updates: