BLORA. Pemkab Blora berkeinginan untuk membentuk paket wisata edukasi tentang migas di wilayah Cepu dan Sambong yang selama ini dikenal sebagai pusat penambangan dan pengolahan minyak bumi sejak ratusan tahun lalu.
Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Blora H.Arief Rohman M.Si disela kegiatan kunjungan lokakarya media bersama SKK Migas Jabanusa di penambangan sumur minyak tua Desa Ledok, Kecamatan Sambong, Rabu (20/9/2017) lalu.
"Lokasi penambangan sumur minyak tua di Desa Ledok ini akan kita risntis menjadi kawasan wisata edukasi dan wisata sejarah perminyakan Indonesia. Pasalnya, disinilah pertama kali industri penambangan minyak didirikan. Ada ratusan titik sumur minyak peninggalan Belanda yang kini dikelola secara tradisional. Ini yang tidak bisa didapatkan di daerah lain," ucapnya.
Apalagi di Cepu juga terdapat pendidikan tentang migas, yakni STEM Akamigas dan PPSDM Migas. Sehingga menurutnya untuk wisata edukasi mulai dari teori hingga prakteknya bisa dilakukan dalam satu paket. Tinggal menata kawasan tambang dan menyusun paket wisatanya.
"Kami akan gandeng berbagai pihak mulai dari Pertamina, SKK Migas, BUMD hingga pihak desa melalui BUMDesnya," lanjutnya, di hadapan puluhan redaktur media dari wilayah Jawa Bali Madura dan Nusa Tenggara yang mengikuti kegiatan lokakarya.
Kepala SKK Migas Jabanusa, Ali Masyhar yang turut mengikuti kegiatan tersebut menyatakan dukungannya untuk membantu Pemkab Blora dalam mewujudkan wisata edukasi migas melalui program Coorporate Sosial Responsibility (CSR.
Ia terkesan dengan kondisi alam yang ada di pertambangan minyak tua di Desa Ledok. Meskipun terdapat ratusan sumur minyak tua, ternyata pengelolaan alamnya juga masih terjaga sehingga masih tetap hijau. "Cocok digunakan sebagai wisata edukasi migas," ucapnya. (res-infoblora)