Mataram, sasambonews.com- Dalam kontek demokrasi membangun koalisi adalah hal yang mutlak. Karena itu parpol koalisi Demokrat dan PKB yang seolah olah dipersepsikan Demokrat PKB berkoalisi mengusung Dr Zul Rohmi. Didu menilai hal itu hanya "fatamorgana" politik semata. "Sulit bagi PKB berkoalisi dengan Demokrat, jika performance paslon yang ditawarkan melulu kemauan politik Demokrat dan NW semata," ulas Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto.
Karenanya, Didu menegaskan PKB sadar bahwa dirinya menjadi pendulum politik yang menentukan bagi siapapun paslon ataupun parpol pengusung lainnya.
"Dengan image PKB identik parpolnya warga Nahdliyin yang memiliki basis massa loyal. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi kekuatan politik PKB NTB," katanya.
Untuk itu, Didu menilai manuver politik terbuka yang dilakukan oleh Ketua DPW PKB NTB, HL Hadrian Irfani harus dipahami sebagai upaya untuk memberikan pencerahan politik sekaligus PKB tidak ingin segera menutup pintu lapak harapan politik bagi paslon dan parpol pengusung dalam pilgub
NTB.
"Pada akhirnya nanti PKB NTB akan berlabuh dan buang sauh ke Paslon yang tepat," paparnya.
Bambang menilai isu koalisi antara Demokrat dan PKB di Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur NTB 2018 mustahil terjadi. Hal ini dikarenakan antara Demokrat dan PKB sesungguhnya tidak memiliki persamaan kemistri dan fatsun politik terkait figur calon yang akan diusung. Menurut Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto, yang akrab dipanggil Didu, apa yang dilakukan antara Demokrat dan PKB hanya sekedar "entertain politik" semata untuk mengesankan ke publik bahwa kedua parpol tersebut serius berkoalisi.
"PKB pada akhirnya nanti tidak akan berkoalisi linier dengan Demokrat," ujarnya.
Sembari mengatakan PKB NTB hanya sekedar "test case" saja seolah olah berkomitmen dengan Demokrat padahal "nothing".
Lebih jauh Didu mengutarakan dirinya kerap berkomunikasi dengan Ketua PKB NTB maupun sebaliknya terkait konstelasi politik pilgub ini.
"Saya berkesimpulan langgam yg dimainkan Ketua PKB NTB saat ini tidak bisa dikatakan mencederai komunikasi politik yang telah dibangun sebelumnya. Untuk itu Paslon lain tidak boleh baper dengan PKB NTB," sambung didu sambil berkata akan indah pada masanya bagi Paslon yang menjadi tambatan hati PKB .
Terkait langgam politik yang dimainkan PKB NTB hari ini, Didu melihatnya sebagai upaya untuk menjaga silaturahmi politik antara Demokrat dan PKB yang tidak dalam ikatan kepastian politik.
"Coba ingat ingat dulu, saat penyampaian visi misi dan fit and proper oleh PKB dulu Cagub dan Cawagub mana saja yang ikut. Mana diantara Paslon itulah PKB NTB akan berlabuh," pungkasnya.
Related Posts :
PHDI Kecam Penghinaan Terhadap TGB Lombok Tengah, sasambonews.com. Penghinaan terhadap Gubernur NTB, TGH. dr.Zainul Majdi,MA yang dilakukan salah seorang warga Jakarta di Ba… Read More...
Karateker Bupati MTB Tatap Muka Perdana dengan PNS BERITA MALUKU. Karateker Bupati Maluku Tenggara Barat (MTB), Romelus Far Far mulai menjalankan tugasnya hari ini, Rabu (19/4/2014), pasc… Read More...
Pilkada DKI Putaran II, Ini Kata Presiden Jokowi: Siapapun Yang Terpilih Harus Kita Terima Foto : Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Jokowi saat memberikan hak pilihnya pada Pilkada DKI Jakarta putaran II, Rabu (15/2), TPS IV Gambir.… Read More...
Desa Pejanggik Fokus Inprastuktur LOMBOK TENGAH, sasambonews.com- Pembangunan di Desa Pejanggik,Kecamatan Praya Tengah terus digenjot. Salah satu fokus pemerintah desa saat… Read More...
Diduga Emosi Labil, Wanita Paruh Baya Nekat Akhiri Hidup SINAR NGAWI™ Paron-Diduga menderita Skizofrenia yang mengakibatkan gangguan proses berpikir dan tanggapan emosi yang lemah, seorang wanita… Read More...