RSUD Waluyo Jati Gelar In House Training Konselor Dan PITC

KRAKSAAN - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waluyo Jati Kraksaan, Senin dan Selasa (8-9/10/2018) menggelar in house training konselor dan PITC (Provider Initiated Testing and Counseling). Kegiatan ini diikuti oleh 43 orang peserta terdiri dari perawat dan bidan di RSUD Waluyo Jati Kraksaan.

Ketua panitia Yuni Indiyah Mulyanti mengungkapkan in house training konselor dan PITC ini digelar dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan bagi tenaga medis yang ada di RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Serta ingin memberikan konselor secara profesional dalam pelayanan HIV/AIDS.

"Diharapkan nantinya para tenaga medis baik perawat maupun bidan di RSUD Waluyo Jati Kraksaan bisa mengajak dan menemukan pasien-pasien yang diduga menderita HIV/AIDS sehingga bisa ditangani lebih dini," ungkapnya.

Menurut Yuni, melalui kegiatan ini para tenaga medis ingin memberikan motivasi kepada pasien yang diduga menderita HIV/AIDS supaya mau periksa secara aktif.
"Bagaimanapun caranya tenaga medis harus mempunyai kemampuan menggiring opini agar masyarakat dengan kesadaran mau periksa secara dini," tegasnya.

Dengan kegiatan ini Yuni mengharapkan agar para tenaga medis memiliki pengetahuan dan mengenal secara mendalam tentang HIV/AIDS dan tata laksana komplikasinya. Jangan sampai ada stigma pasien HIV/AIDS dikucilkan dari lingkungan masyarakat.

"Terkait dengan PITC ini harapannya agar tenaga medis memiliki kemampuan dalam melakukan deteksi pasien HIV/AIDS secara dini. Ujung-ujungnya pengobatan dan penanganan bisa dilakukan lebih bagus dan lebih baik," terangnya.

Sementara Humas RSUD Waluyo Jati Kraksaan Sugianto mengungkapkan bahwa secara umum pelatihan-pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat terus dilakukan. Tidak hanya terkait HIV/AIDS saja, tetapi juga pelatihan yang lain sesuai dengan program yang sudah ditetapkan oleh Direktur RSUD Waluyo Jati Kraksaan.

"Intinya RSUD Waluyo Jati Kraksaan ingin meningkatkan kompetensi tenaga medis di semua bidang sehingga mampu memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal kepada masyarakat," katanya.

Selama kegiatan mereka mendapatkan materi meliputi analisis situasi HIV/AIDS di Jawa Timur dan Kabupaten Probolinggo kebijakan pelayanan HIV/AIDS di RSUD Waluyo Jati, update On ARV, komunikasi, TB HIV, pasca pajanan, pelayanan farmasi bagi ODHA, konsep VCT dan PITC, monev (RR) serta praktek oleh instruktur yang sudah memiliki sertifikat. (Zidni ilman)

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :