PROBOLINGGO - Komunitas peduli satwa liar Probolinggo (5:am_wildlifephotography dan PERISAI) mengecam serta mengutuk aksi teror oknum penembak satwa liar jenis burung raja udang di kawasan konservasi Mangrove Wonorejo, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (06/10/2019).
Aksi brutal yang sebelumnya membuat geram para aktivis peduli satwa liar Surabaya (Wildlife Photography Surabaya) itu diawali dengan ditemukannya lima jasad burung berjenis raja udang dilindungi, yang terdiri dari empat ekor burung Raja udang biru dan seekor burung Cekakak Suci dengan lobang luka tembakan senapan ditubuhnya.
Agus Azhari, aktivis WPS dalam postingan Facebook nya mengungkapkan kesedihannya saat melihat adanya unsur kesengajaan dan kejanggalan. Kelima jasad burung mungil tersebut ditemukan dalam kondisi diikat sedemikian rupa, dan di gantung pada sebuah pohon mangrove yang seakan-akan memberikan pesan tersirat.
Terkait dengan kejanggalan tersebut Djoko Prasetio, ketua 5:am_wildlifephotography menduga ada oknum tertentu yang tidak menerima atas kampanye yang acapkali dilakukan para aktivis peduli satwa liar melalui medsos. Kampanye ini adalah untuk mengkritisi maraknya aksi perburuan satwa liar dilindungi di berbagai daerah yang kerap menggunakan senapan angin.
Aksi brutal yang sebelumnya membuat geram para aktivis peduli satwa liar Surabaya (Wildlife Photography Surabaya) itu diawali dengan ditemukannya lima jasad burung berjenis raja udang dilindungi, yang terdiri dari empat ekor burung Raja udang biru dan seekor burung Cekakak Suci dengan lobang luka tembakan senapan ditubuhnya.
Agus Azhari, aktivis WPS dalam postingan Facebook nya mengungkapkan kesedihannya saat melihat adanya unsur kesengajaan dan kejanggalan. Kelima jasad burung mungil tersebut ditemukan dalam kondisi diikat sedemikian rupa, dan di gantung pada sebuah pohon mangrove yang seakan-akan memberikan pesan tersirat.
Terkait dengan kejanggalan tersebut Djoko Prasetio, ketua 5:am_wildlifephotography menduga ada oknum tertentu yang tidak menerima atas kampanye yang acapkali dilakukan para aktivis peduli satwa liar melalui medsos. Kampanye ini adalah untuk mengkritisi maraknya aksi perburuan satwa liar dilindungi di berbagai daerah yang kerap menggunakan senapan angin.
class="content_2" style="display: none"> "Apabila teror semacam ini dibiarkan tanpa ada tindakan tegas dari pihak yang berwajib, dikhawatirkan hal ini juga bisa terjadi di daerah lain. Dan kami tidak ingin peristiwa memilukan ini juga terjadi di daerah Probolinggo," katanya.
Hal senada juga diutarakan oleh Zainal Abidin Fadila, ketua komunitas Pelindung Rimba dan Satwa Liar (Perisai) yang juga sangat menyayangkan tragedi tersebut. Melalui media ini pihaknya juga berharap dapat menyerukan protes sekaligus memberikan dukungan kepada WPS yang sedang berupaya mengusut dan memperkarakan permasalahan ini.
"Berkaitan dengan hal tersebut, maka kami dari Probolinggo menyatakan mengutuk tindakan teror kepada satwa liar yang dilakukan oknum tertentu.
Meminta kepada oknum tersebut untuk menghentikan aksi-aksi intimidasi terhadap aktivis peduli satwa liar.
Mendukung para aktivis WPS dan penegak hukum untuk mengusut dan melacak oknum pemburu yang secara sengaja menyebabkan matinya lima ekor burung dilindungi itu," tegas Zainal Abidin Fadila.(dra)
Hal senada juga diutarakan oleh Zainal Abidin Fadila, ketua komunitas Pelindung Rimba dan Satwa Liar (Perisai) yang juga sangat menyayangkan tragedi tersebut. Melalui media ini pihaknya juga berharap dapat menyerukan protes sekaligus memberikan dukungan kepada WPS yang sedang berupaya mengusut dan memperkarakan permasalahan ini.
"Berkaitan dengan hal tersebut, maka kami dari Probolinggo menyatakan mengutuk tindakan teror kepada satwa liar yang dilakukan oknum tertentu.
Meminta kepada oknum tersebut untuk menghentikan aksi-aksi intimidasi terhadap aktivis peduli satwa liar.
Mendukung para aktivis WPS dan penegak hukum untuk mengusut dan melacak oknum pemburu yang secara sengaja menyebabkan matinya lima ekor burung dilindungi itu," tegas Zainal Abidin Fadila.(dra)